356 Mahasiswa Mengikuti PPL FTIK IAIN Padangsidimpuan

Dok.Humas: Dr.H.Sumper Mulia Harahap,M.Ag (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) menyematkan tanda peserta kepada mahasiswa, sebagai pembukaan PPL FTIK IAIN Padangsidimpuan.

Kamis (17/01/2019). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan menggelar acara Pembekalan PPL bagi 356 mahasiswanya di Auditorium IAIN Padangsidimpuan. kegiatan dengan thema “Melalui PPL, Kita Tingkatkan Kompetensi Calon Guru Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0″ akan berlangsung selama 2 hari (17-18 Januari 2019).

Fitri Rayani Siregar,M.Hum Ketua Panitia melaporkan bahwa 356 peserta PPL tahun ini akan dialokasikan di 65 sekolah wilayah Panyabungan, Kota Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan.

“Kepada Rektor dan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan, kami laporkan bahwa 356 mahasiswa peserta PPL tahun 2019 ini terdiri dari 159 mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), 89 mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI), 76 mahasiswa Tadris Matematika (TMM), dan 32 mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA), nantinya akan kita distribusikan ke 65 sekolah yang ada di Panyabungan, Kota Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan. Mereka akan malaksanakan praktik selama 2 bulan, terhitung 21 Januari hingga 12 Maret 2019,” terang Fitri Rayani Siregar.

Rektor IAIN Padangsidimpuan yang diwakili oleh Dr.H.Sumper Mulia Harahap,M.Ag Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama menekankan kepada mahasiswa agar tetap berkomitmen terhadap kode etik mahasiswa IAIN Padangsidimpuan. Ia berharap dengan Kode Etik Mahasiswa yang telah diregulasikan menjadi patron atau model terbaik baik mahasiswa IAIN Padangsidimpuan dibandingkan dengan mahasiswa lainnya.

“Kepada Ananda, peserta PPL ini, kami berharap agar tetap menjaga nama baik almamatermu. Terus terapkan Kode Etik Mahasiswa dimana pun anda berada, sebab Kode Etik tersebut diregulasikan untuk menjadikan anda sebagai mahasiswa yang berakhlak mulia dan beradab,” ungkap Sumper Mulia Harahap.

المادة مهمة ولكن الطريقة أهم من المادة
الطريقة مهمة ولكن المدرس أهم من الطريقة
المدرس مهمة ولكن روح المدرس أهم من المدرس

“Materi (pelajaran) itu penting, tapi medote lebih penting dari materi.
Metode (pembelajaran) itu penting, tapi guru lebih penting dari metode.
Guru (pendidik) itu penting, tapi ruh seorang guru (jiwa/spiritualitas) itu lebih penting,” lanjut Beliau.

Hal ini senada dengan harapan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dr.Lelya Hilda,M.Si, semoga 356 mahasiswa FTIK yang akan mengabdikan dirinya nanti dapat menjadi duta IAIN Padangsidimpuan dalam segala kebaikan, dengan mengimplementasikan semua ilmu pengetahuan dan pengalaman mereka selama di ruang kelas.

“Dalam menghadapi era millenial ini, Anda akan dituntut untuk selalu tampil prima dan excellent. Menghadapi Ere Revolusi 4.0 ini, mahasiswa telah kita beri bekal STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics) agar dapat lebih bermanfa’at nantinya,” jelas Lelya Hilda.

“Nah, PPL ini adalah implementasi dari semua kompetensi seorang guru. Yaitu: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial dan Kepribadian. Untuk itu, dituntut keseriusan Anda dalam mengikuti semua tahapan yang telah ditetapkan oleh panitia,” lanjut Beliau.

Acara Pembekalan yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Padangsidimpuan ini menghadirkan 3 narasumber: 1. Salamat Siregar,S.Pd.,M.Si;  2. Marahamdan,MA; dan 3. Mulkeis Matondang,MA. (Humas/trg).

Dok.Humas: Salamat Siregar (Narasumber) sedang memaparkan materi di hadapan mahasiswa peserta PPL FTIK IAIN Padangsidimpuan.

Related Posts

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.