Senin (27/08/2018); IAIN Padangsidimpuan pada hari Jum’at (24/08/2018) menggelar Seminar Ilmiah dengan tajuk: ”Revolusi Industri 4.0 dan Exponential Growth dalam Pembangunan Negara Kesejahteraan Pancasila 2045, Menuju Indeks Kebahagiaan (Gross National Happiness) Berbasis SDM Unggul dan Trust Based- Lesson Learned: Scandinavian Welfare State Model, Denmark”. Kegiatan yang dihadiri oleh ± 1.300 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam juga Dosen dan Pegawai IAIN Padangsidimpuan. menghadirkan seorang Politikus juga Akademisi yang begitu concern dengan kemajuan negara ini, yaitu Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., MS.
Selang sebelum seminar dimulai, Rektor mewakili seluruh civitas akademika IAIN Padangsidimpuan menyambut hangat kedatangan Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E. MS di ruang kerjanya. Suasana kekeluargaan yang harmonis terasa hangat dalam pertemuan tersebut. Kedua tokoh pendidikan ini saling puji dan hormat kinerja masing-masing. Hal ini berlanjut dalam sambutan Rektor di Auditorium IAIN Padangsidimpuan, yaitu lokasi dilaksanakannya Seminar Ilmiah ini.
“Saya sungguh mengapresiasi atas kedatangan Prof. Dr. Bomer Pasaribu, SH., S.E., MS di kampus kita ini. Beliau adalah seorang inspirator juga motivator bagi kita semua. Beliau telah menjawab keraguan banyak orang selama ini, bahwa warga pedesaan “sulit” untuk berhasil. Namun, hari ini kita telah menyaksikan seorang putera dari Tapanuli Selatan, yaitu Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., MS telah menorehkan banyak sejarah kebaikan untuk kemajuan negara ini.” ungkap Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta seminar juga tamu undangan yang hadir.
Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., MS yang menjadi narasumber di acara ini memaparkan materinya dengan semangat di hadapan audiense. Menurut beliau, bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis juga ideal dalam kehidupan kita. Kita wajib menjaga ideologi tersebut, tanpa harus merubahnya dengan ideologi lain. “Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita telah memiliki ideologi, yaitu Pancasila. Pancasila sebagai constitutional/formal ideology akan lestari. Maka, kita dituntut untuk mampu menjabarkannya menjadi living ideology yang sejalan dengan pelaksanaan berkelanjutan konstitusi UUD 1945 sebagai living constitution dalam semua sistem kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan (living and sustainable ideology and constitution), meliputi: Politik, Ekonomi, Pendidikan dan lain-lain.”
Putra kelahiran Batang Toru – Tapanuli Selatan ini juga melanjutkan, “Untuk menuju negara kesejahteraan, maka Welfare State Model mensaratkan pelaksanaan secara konsisten Holistic Governance, meliputi: Good Governance, Democratic Governance dan Welfare Governance, dengan menyertakan unsur-unsurnya: 1. Partisipasi, 2. Taat Hukum, 3. Transparansi, 4. Responsif, 5. Produktif Efisien dan Efektif, 6. Kesejahteraan, 7. Akuntabilitas, 8. Konsensus, 9. Berkeadilan, 10. Pemerataan sebagai pengamalan Pancasila dan UUD 1945, yang dijabarkan dalam semua sistem, Perencanaan Pembangunan, menuju Pembangunan Peradaban Baru: Pancasila dan UUD 1945 menjadi Living and Sustainable Ideology and Constitution.”
Kegiatan Seminar ilmiah ini berjalan begitu sukses dan lancar yang dipandu oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Darwis Harahap, M.Si. Apalagi saat narasumber memaparkan materinya di hadapan peserta semuanya. Terlihat antusiasme dari peserta seminar, terutama mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan.