Rombongan Student Mobility Program Mengunjungi Universitas Fathoni Thailand

Dok.Humas: Rektor Universitas Fatoni Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya menyampaikan sambutan di hadapan peserta Student Mobility Program

Jum’at (30/11/2018); Setelah mengunjungi Institut Pengajian Al-Zuhri Singapura dan Universitas Kebangsaan Malaysia (27/11), Student Mobility Program mengunjungi Universitas Fathoni yang berada di Thailand Selatan. Rombongan tiba di Universitas Fathoni pada hari Kamis kemarin disambut oleh Rektor Universitas Fatoni Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya beserta civitas akademika lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Fathoni ini mengungkapkan banyak belajar dari Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Meskipun Indonesia yang terdiri dari ribuan etnik suku, bahasa dan pulau. Namun, bisa bersatu dalam membangun negeri. “Indonesia adalah negara besar dan saya selalu kagum ketika mengunjungi Indonesia,” kata Ismail Luthfi saat menerima kunjungan 75 peserta Student Mobility Program (SMP) Kementerian Agama Republik Indonesia di kampusnya, Pattani, Kamis (29/11).

Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya selain menjabat sebagai Rektor Universitas Fathoni juga menjabat sebagai Ketua Majelis Agama-Agama di Thailand. Beliau sangat respect terhadap tokoh Indonesia yang mampu mempersatukan bangsanya yang mayoritas beragama Islam serta berharap agar akademisi di Thailand perlu melakukan riset serius terkait cara mempersatukan umat seperti di Indonesia. “Kami di Thailand ini masih berjuang agar Islam mampu dipahami dan dianut oleh bangsa kami,” kata Ketua Majelis Agama-Agama di Thailand ini.

Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Syafriansyah atas nama Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam menyampaikan apresiasi kepada civtas akademika Universitas Fatoni Thailand yang selama ini telah bekerjasama dengan sejumlah PTKIN di Indonesia. Syafri berharap mahasiswa mampu mengambil banyak pelajaran (lesson learn) atas perjuangan Universitas Fatoni dalam mengembangkan perguruan tinggi di Thailand.

Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Padangsidimpuan, Fauzan Tsani alHakimi. “Dengan mengikuti Student Mobility Program yang mengunjungi berbagai negara membuka wawasan Internasional bagi saya. Begitu banyak yang harus dipelajari dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di luar negeri. Di antaranya adalah nuansa kebersamaan di antara mahasiswa intra kampus yang terdiri dari berbagai negara, ras dan golongan. Hal itu menjadikan suasana kampus lebih produktif dan kompetitif. Seandainya IAIN Padangsidimpuan yang sudah memiliki mahasiswa Asing dari Malaysia dan Thailand. Akan lebih kelihatan variatif lagi kalau berbagai mahasiswa asing berasal juga dari pelbagai Negara lain. Seperti India atau Azerbaijan atau mungkin dari Afrika”, tulis Ketua DEMA IAIN Padangsidimpuan dalam pesan singkatnya kepada Humas IAIN Padangsidimpuan.

Dok.Humas: Peserta SMP yang terkagum melihat Master Ceremony di Universitas Fathoni Thailand yang menggunakan bahasa Indonesia yang fasih dan lancar

Ada moment yang begitu berkesan bagi rombongan SMP ini saat disambut dengan Master Ceremony sambil berbahasa Indonesia yang sangat fasih dan lancar  sehingga tidak nampak sebagai orang Thailand pada umumnya. Dialah Halimah dan Fattati, mahasiswi Jurusan Bahasa Melayu Konsentrasi Bahasa Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Fatoni Abdulloh Umar mengatakan pihaknya telah membuka konsentrasi Bahasa Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini. Pusat bahasa di Universitas Fathoni mengajarkan empat bahasa, yaitu: Bahasa Thailand, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Malaysia. “Bahasa Indonesia kami anggap penting dan prospektif sehingga dibuka sebagai salah satu konsentrasi di kampus ini,” katanya.

Hal tersebut menggugah para peserta Student Mobility Program Kementerian Agama ini. Tanpa terkecuali Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Padangsidimpuan dalam pesan singkat yang dikirim kepada Humas IAIN Padangsidimpuan mengatakan,” Kita sungguh kagum melihat semangat Civitas Akademika Universitas Fathoni ini dalam menggali ilmu pengetahuan. Bahkan Universitas Fathoni ini menjadi Sentral Kajian Islam di Negara Thailand. Sudah saatnya kita membuat terobosan dan keberanian dalam sistem pendidikan kita,” pungkas Sumper Mulia Harahap. (Humas/Trg)

Dok.Humas: Dr.Sumper Mulia Harahap,M.Ag (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama) didampingi Fauzan Tsani (Ketua DEMA IAIN Padangsidimpuan; jas hijau) menyerahkan cendramata kepada Rektor Universitas Fatoni Assoc. Prof. Dr. Ismail Lutfi Japakiya

Related Posts

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.