Penelusuran Terapi Mursyid

Persoalannya bukan hanya di rangkaian kalimat dan susunan kata yang indah, banyak orang yang doa doanya selain disusun dengan kalimat yang benar, dengan suara yang indah dan merdu, tetapi kemakbulannya sampai terlupakan saking lamanya baru makbul. Tidak sama dengan seorang mursyid apalagi dalam menyahuti permintaan public, lebih sering terjawab dengan spontan dan tidak sempat menunggu lama sampai terlupakan. Dari itulah ada suatu kunci rahasia selain adab adab berdoa adalah kemampuan mursyid mengadakan komunikasi transcendental.

Komunikasi Transendental
Di dalam ilmu tasawuf tarekat dikenal adanya marifat sebagai pengetahuan atau pengenalan tentang Tuhan lewat qalb. Pengetahuan itu luas dan lengkap sehingga jiwa seorang ‘Arif merasa satu dengan yang diketahuinya. Untuk mencapai ini adalah al Ilm al Yaqin sehingga tak ada celah untuk ragu ragu. Dengan makrifat seorang ‘Arif dapat mengetahui dan mengenal Tuhan dari dekat, sehingga di ungkapkan dia dengan sanubarinya dapat melihat Tuhan.Makrifat juga sebagai pengalaman kejiwaan, justru itulah menghayati zat Allah bukan pikiran atau panca indera apalagi hanya perbualan, tetapi dialah qalb. Tiga organ kerohanian yaitu qalb, ruh dan sir. Apabila ruh berfungsi mencintai Dia sebagai sang sumber, sir untuk menyaksikan zatullah dan qalb atau hati untuk memakrifati-Nya (Abd.Al Kareim al Qusyairy, tt. : 48).

Qalb berarti bolak balik, cara kerja hati sungguh luar biasa, geraknya yang amat cepat secepat lintasan cahaya. Baginya ada dua pintu satu terbuka ke alam malakut, lauh mahfuz atau alam gaib, alam kemalaikatan ( alam rohani), dan pintu lainnya terbuka ke arah panca indera, fisik dan alam keduniaan. Seorang mursyid menganggap dirinya memiliki lapisan yang pralel dengan alam tersebut. Diri manusia adalah miniature alam mikrokosmos dan alam makrokosmos atau istilah lain mikro-antropos dan makro-antropos dimana alam raya merupakan tiruan dalam format raksasa dari struktur diri manusia (Javad Nurbakhsy,2001 :7). Menurut al Gazali orang yang berzikir akan dapat mengarah ke dalam terbukanya pintu yang diinginkannya sebagai kelebihan yang dimilikinya.

Berkomunikasi dengan Allah dengan waktu yang sesingkat singkatnya dan dalam bahasa makrifat. Dapat di pelajari dan riyadhah. Seorang sufi notabene mursyid mampu mengutarakan permintaan orang yang datang berobat kepadanya menuju Allah dengan bahasa makrifat yang tidak memerlukan kalimat panjang, kata yang disusun sesuai subjek, predikat dan objek laksana Musa berkata kata dengan Allah bukan dengan huruf, bukan dengan suara dan bukan pula dengan kalimat, tetapi sempurna komunikasi itu.Begitu pulala seorang mursyid dalam mengadukan hajat orang yang datang bahkan Allah mengabulkan permintaannya untuk hamba hamba-Nya sesuai permintaan masing masing.

Makrifat mengantar mursyid ke tingkat tajalli ( God spot ) di hadapan Allah Swt. ia bersimpuh dengan doa yang dapat dirasa, ditangkap dan dipahaminya sendiri sebagai tanda tajalli itu terjadi, doa doa klien, murid dan pasiennya menjadi kenyataan. Dengan ma’rifah yang diantar dengan zikir kulli jasad maka hubungan seorang hamba dengan Tuhannya hidup, apalagi diiringi dengan amalan waridan na wafilah yang disertai nurani yang bersih tanpa nuktah dosa kecil dan besar mengantarnya mudah berkomunikasi denganAllah Swt yakni Tuhan sekalian alam. Terjadinya komunikasi transcendental merupakan sesuatu yang amat rahasiawi bagi orang awam, tetapi sesuatu yang biasa bagi orang yang tertentu.

Untuk memahami komunikasi transcendental ini ada baiknya bila dibuat suatu ilustrasi pendek dimana seorang rakyat kecil memiliki hubungan yang baik dengan seorang kepala daerah katakansaja pak Wali kota, tentu dengan hubunga baik dan dekatnya itu, maka perhatian wali kota itupun lebih disahuti bila ada permintaanya yang wajar. Seorang mursyid telah sampai kepada tingkat syekh yakni seorang yang telah tua ilmu tasawuf – tarekatnya artinya memiliki kemampuan berkomunikasi secara transandental sehingga dipandang mahir, ahli, cerdas dan pantas jadi pembimbing spiritual. Bahkan seorang mursyid memiliki tangan kanan se kelas khalifah yakni wakil atau pembantu bila berhalangan atau tidak ada ditempat.

Related Posts

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.